Guru merupakan
promodel bagi anak didiknya. Setiap gerak, sikap dan tindakannya akan
diperhatikan oleh para siswa. Apalagi ketika berada di depan kelas, seorang
guru harus bisa menjadi figur yang bisa dijadikan teladan. Ini berarti seorang
guru harus mampu menarik perhatian para siswanya. Baik dalam bersikap maupun
bertindak mesti menarik. Dalam berbagai hal, guru harus mampu mencuri perhatian
siswanya. Berangkat dari hal itu, guru dituntut untuk kreatif dan inovatif
dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.Bukankah mendidik itu adalah
proses mendewasakan seseorang yang belum dewasa untuk menjadi dewasa.
Jadi
seorang guru harus dewasa dalam menghadapi siswa. Tidak sepantasnya guru saat
ini hanya ingin dihormati, dipuji dan
dihargai sendiri. Apalagi merasa bangga saat ditakuti para siswa. Apa
jadinya jika seperti itu, bisa jadi para siswa hanya akan memberikan
penghormatan yang palsu. Sebab siswa pun ingin diakui keberadaannya untuk
dihormati dan dihargai. Disinilah peranan guru dituntut untuk kreatif dan
inovatif dalam mengajar dan mendidik. Bukan sekedar mentransfer ilmu dan
pengetahuan saja. Namun juga harus mampu membentuk pendidikan terhadap peserta
didiknya.Guru kreatif dan inovatif akan sangat dibutuhkan bagi para siswa. Agar
proses belajar mengajar di kelas tidak menjenuhkan dan membosankan. Itu
sebabnya guru kreatif harus memiliki cara-cara yang menarik dan unik. Unik
disini artinya berbeda dengan yang lain. Tidak hanya karya seni saja yang harus
unik, seorang guru pun harus memiliki keunikan dalam mengajar dan mendidik.
Inovatif dalam menyajikan ilmu dan pengetahuannya. Tidak harus pasrah pada
metode-metode lama. Harus ada pembaharuan dan keberanian dalam mentransfer ilmu
pengetahuannya. Supaya para siswa pun merasa senang dan bersemangat ketika
melaksanakan proses belajar dimanapun tempatnya.Apabila sudah menjadi seorang
guru yang menarik bagi siswa. Hal itu akan dengan mudah untuk menyampaikan ilmu
dan pengetahuannya. Serta akan sangat mudah untuk menanamkan nilai-nilai luhur
demi pembentukan karakter. Tentunya karakter yang terdidik dan terpelajar.
Berbudi luhur, cerdas dan cermat dalam sikap dan prilakunya. Nilai-nilai
tersebut merupakan sebuah keutamaan yang sangat diharapkan dan impikan. Jadi
seorang guru tidak harus terus-menerus mencekoki ilmu dan pengetahuan umum
saja. Tetapi harus diimbangi dengan pendidikan karakternya. Tentu itu tidak
harus kaku menggunakan teori-teori ilmu pengetahuan umum atau keagamaan
saja.
Baca Juga Tentang Motivasi Belajar dan Prestasi Mahasiswa
Baca Juga Tentang Motivasi Belajar dan Prestasi Mahasiswa
Dengan metode yang segar dan
menyegarkan.Bisa menggunakan contoh-contoh yang sedang familiar atau sedang
digandrungi oleh para siswa. Terkait hal itu, tentu contoh-contoh yang sifatnya
membangun. Itu dapat diadopsi dari pengalaman pribadi sendiri sebagai guru atau
dari tokoh-tokoh publik yang terkenal. Misalkan dari karakter artis, politik,
atlet favorit, pahlawan atau presiden. Disini pembangunan karakter adalah yang
utama. Maka seorang guru wajib memiliki jiwa kreatif dan inovatif. Serta
memiliki pengetahuan yang luas. Maka dari itu seorang guru harus melahap banyak
buku-buku. Baik itu berkaitan dengan bidang pendidikannya maupun macam buku
lainnya. Guru juga diharuskan memiliki pergaulan yang luas. Supaya seorang guru
memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas. Sebab di mata siswa, guru memiliki
multi pengetahuan. Jadi sudah menjadi keharusan guru memiliki wawasan yang
luas.Mengacu pada penjelasan tersebut, terlebih dahulu seorang guru harus bisa
membaca karakter siswa dan siswinya. Harus mengerti keinginan para siswa. Apa
kesukaan dan keinginan para siswa. Baik itu tokoh-tokoh maupun tempat-tempat
yang mereka sukai. Seorang guru itu harus tahu banyak apa yang diketahui
siswanya. Banyak cara untuk mengetahuinya. Bisa juga dengan bercerita dan tanya
jawab secara santai dengan siswa. Baik itu disekolah maupun di luar sekolah.
Para siswa akan
sangat menghargai seorang guru yang tahu kegemaran atau kesukaannya sebagai
siswa. Apalagi dengan membahas persoalan yang mereka sukai, itu akan menambah
ketertarikan siswa terhadap gurunya. Hal itu memang terlihat tidak penting
karena persoalan pribadi yang sepertinya hanya soal-soal yang mungkin kurang
bernilai. Tapi tindakan seperti itu justru akan sangat berarti bagi guru yang
ingin dekat siswa. Bila seperti itu
seorang guru akan dengan mudah masuk ke dalam dunianya.Bila sudah masuk dan
diterima dalam dunia para siswa. Seorang guru akan dengan mudah menarik
pelan-pelan para siswa menuju dunia yang diinginkan. Tentu ini perlu proses
yang tidak mudah bagi seorang guru. Dalam melaksanakan jiwa kreatifitas dan
inovatifnya , seorang guru tidak perlu merasa takut terhadap tanggapan sumbang
dari guru lain ataupun masyarakat sekitarnya. Jangan takut dianggap berhianat
terhadap kurikulum yang ada. Sebab yang paling penting dari tujuan seorang guru
adalah mewujudkan tujuan pendidikan itu.
Apapun cara yang ditempuhnya demi pendidikan merupakan kehalalan bagi
seorang guru. Selama itu tidak menyimpang dari norma-norma atau hukum-hukum
yang ada. Disinilah peran guru kreatif dibutuhkan. Maka seorang guru kreatif
tidak perlu kaku dengan mengacu pada kurikulum yang ada. Perlu keberanian dalam
mewujudkan diri sebagai guru kreatif. Karena guru kreatif akan berbeda dan unik
dalam menyampaikan pengajaran dan pendidikannya. Sehingga guru kreatif ini akan
menjadi inspirasi bagi siswa dan siswinya. Bila sudah seperti itu, tidak ada
alasan lain bagi para siswanya, selain ketertarikan pada gurunya. Semoga
seorang guru mendapatkan tempat yang utama di hati peserta didik.